Jumat, 05 Juni 2009

Tanamkan Gagasan pada Anak Lewat Mendongeng

JAKARTA-Editor Penerbit Erlangga Dani Widyoputranto mengatakan, mendongeng adalah cara paling efektif untuk menanamkan gagasan atau pemikiran, juga nilai moral, budi pekerti serta konsep sebab akibat terutama pada anak.

"Pilihannya pada anak-anak karena memang lebih mudah memahami aturan yang kompleks melalui dongeng sederhana daripada membawa begitu banyak larangan dan aturan," kata Dani Widyoputranto pada acara Grand Final lomba Duta Read a Story, di Jakarta, Kamis.

Program Read a Story yang dilaksanakan Penerbit Erlangga ini diawali dengan memberikan kesempatan kepada orang tua maupun guru untuk mengirimkan rekaman video saat mereka membacakan cerita.

Setelah dilakukan seleksi, dari 917 peserta yang mengirimkan rekaman video, dewan juri menentukan 20 orang masuk semi final pada 1 Juni 2009.

"Dari jumlah ini dewan juri memilih sepuluh finalis yang mendongeng di depan anak-anak dan pengunjung Erlangga Fair pada hari ini," katanya.

Sepuluh orang tersebut berasal dari Surabaya, Jakarta, Palembang, Yogyakarta, Semarang, Purwokerto dan Brebes.

Menurut dia bercerita atau membacakan buku cerita untuk anak memiliki banyak manfaat, selain meningkatkan kemampuan konseptual, mendengar, berbahasa, berkomunikasi verbal dan memecahkan masalah.

Aktivitas ini juga mampu meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas, pengetahuan serta kecerdasan emosial anak, kata Dani Widyoputranto.

Dia mengatakan secara psikologis rutinitas mendongeng ini juga memperat hubungan emosional antara para orang tua dan anak-anak.

Namun saat ini mayoritas anak Indonesia belum dibesarkan dengan suasana yang kondusif untuk mendongeng. Demikian pula kesadaran orang tua akan pentingnya membacakan cerita masih sangat minim.

Melalui program Read a Story ini, Penerbit Erlangga yang telah berpengalaman di dunia pendidikan, mengajak semua elemen masyarakat untuk mengembalikan budaya membacakan cerita sebagai landasan pendidikan dini bagi anak-anak.

0 komentar:

Posting Komentar